Sabtu, 14 Agustus 2010

Tradisi Umat Hindu di Indonesia



Agama hindu masuk ke Indonesia pada tahun 78 Masehi sebagai akibat hubungan baik antara India Dan Indonesia. Munculnya kerajaan-kerajaan di Jawa dan Bali menjadi awal berkembangnya agama hindu di Indonesia. Dari situlah kita mengenal beragam bentuk candi.

Candi adalah bangunan yang dibuat sebagai pemujaan terhadap dewa-dewa agama Hindu.

Hampir semua kerajaan Hindu memiliki peninggalan berupa candi. Candi-candi itu memiliki ciri-ciri hampir sama, sebagai peninggalan agama Hindu.

Candi-candi Hindu biasanya merupakan pemujaan terhadap tiga dewa tertinggi agama Hindu. Jadi, ciri-ciri yang paling tampak pada fungsi candi-candi Hindu adalah adanya arca atau ruang khusus untuk pemujaan terhadap trimurti (Syiwa, Wisnu, dan Brahma). Bahkan, di candi Prambanan, Candi Syiwa danCandi Wisnu didirikan secara terpisah.

Selain pura dan candi, salah satu peninggalan agama Hindu yang mungkin sampai sekarang masih kita jumpai adalah tradisi.

Umat Hindu menggunakan Sesaji dalam melakukan upacara adat dan ziarah. Biasanya mereka menggunakan dupa atau bunga setaman.

Digunung Bromo tinggal sebuah suku masyarakat Hindu, suku tersebut dinamakan suku tengger . Leluhur mereka adalah pengungsi dari zaman Majapahit yang masih menganut agama Hindu Syiwa. (sekarang beberapa diantaranya berpindah ke agama Islam)

Warga suku Tengger melakukan sebuah upacara tradisional yang bernama Kasadha. Masyarakat Tengger membuang sesajen ke kawah Gunung Bromo untuk mendapat berkah dari Syiwa.

Upacara ini menjadi salah satu peninggalan Hindu Syiwa yang masih tersisa dan mnenjadi objek wisata bagi Kabupaten Malang, Probolinggo, maupun Lumajang.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar