Sebuah lukisan hitam putih itu terpasang di suatu
galeri di ibu kota. Lukisan yang hanya terdiri dari dua warna ini dijual
ratusan ribu rupiah. Harga tersebut belum seberapa. Ada pula lukisan yang
terjual jutaan hingga milyaran rupiah. Lukisan itu hanya bergambar beberapa
tetes hitam pada kanvas putih. Ini menandakan tidak perlu banyak warna untuk
membuat lukisan menjadi indah.
Setiap lukisan mempunyai teknik gambar yang berbeda.
Ada yang digambar dengan cara diarsir, dicat, disemprot, dan lain sebagainya.
Meskipun tekniknya gambar berbeda, karya tetap dapat indah. Setiap teknik
mempunyai ciri khas pada goresan, bentuk, dan tekstur sendiri. Teknik ini yang
menimbulkan ciri khas pada lukisan.
Jika dianalogikan dengan kehidupan ini, anggaplah
warna adalah setiap kejadian yang dialami manusia sedangkan lukisan adalah
gambaran kehidupannya. Untuk menciptakan gambaran kehidupan yang indah, kita
tidak perlu menambah sesuatu yang sebetulnya tidak terlalu penting. Terutama
hal-hal yang berhubungan dengan duniawi. Banyak orang di luar sana hidup
bahagia meskipun keadaannya sederhana. Banyak orang yang tidak bahagia walaupun
bergelimang harta, mendapat kedudukan terhormat, ataupun terlihat “sempurna”.
Kita tidak perlu mengikuti teknik gambar orang lain.
Buatlah dengan teknik sendiri. Begitu pula dengan manusia sebagai pelukis
kehidupan. Setiap orang bersifat unik. Setiap orang mempunyai ciri khas
sendiri. Bahkan sepasang kembar pun tidak sama persis. Dari sini kehidupan kita
tidak sama dengan yang lainnya karena setiap orang mempunyai cara sendiri untuk
melukis kehidupannya. Teknik ini perlu diasah. Tidak ada hasil yang menghianati
proses. Adakalanya kita belajar dari kegagalan untuk mendapat kemenangan. Allah
berfirman :
“Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah
berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat
Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang
kafir". (Yusuf : 87).
Untuk membuat gambaran hidup yang indah dengan
sedikit warna, kita harus bersyukur atas rahmat
Allah. Bersyukur dengan segala “warna” yang ada pada kehidupan kita.
Terkadang warna kehidupan ini bersifat menyenangkan. Ada kalanya “warna” ini
bersifat menyedihkan. Itulah hukum alam. Allah Berfirman :
“Jika kalian ingkar,
sesungguhnya Allah Maha Kaya atas kalian. Dan Allah tidak ridha kepada
hamba-Nya yang ingkar dan jika kalian bersyukur Allah ridha kepada
kalian” (QS. Az-Zumar: 7).
Saat kita mendapat cobaan atau merasa gagal,
ingatlah kita tetap dapat menciptakan kehidupan yang indah dengan cara yang
lain. Janganlah putus asa atau merasa rendah diri. Kehidupan itu tidak harus
sama dengan yang lainnya. Jadilah diri sendiri. Tetaplah berusaha dan bersyukur
dengan keadaan yang ada.