Cinta, satu kata yang menarik bagi manusia terutama
di kalangan anak muda. Banyak orang yang mempersepsikan tentang cinta. Ada
orang yang bisa mendeskripsikan cinta dan juga yang tidak karena sifatnya yang
abstrak. Sayangnya banyak orang yang terjebak dalam memahami arti cinta yang
salah. Akibat dari ini adalah banyak kasus pergaulan bebas, pacaran, pasangan
yang tidak saling memahami, dan lainnya. Ada yang mengatakan cinta adalah
sebuah kasih sayang kepada lawan jenis yang harus diutarakan. Banyak yang
menganggap setiap orang harus mendapatkan cinta dari lawan jenis. Hal ini wajar
karena setiap orang ingin mendapat kasih sayang. Namun, hal ini menjadi masalah
jika mereka tidak tahu cara yang baik mendapatkan cinta.
Masalah yang sering terjadi adalah banyak orang yang
menggunakan egonya yang diikuti nafsunya untuk mendapatkan cinta. Contohnya
adalah seorang wanita tidak mau menikah selain orang yang dicintainya. Contoh
lainnya adalah orang pria yang membeli handphone
walaupun terlilit hutang dengan tujuan berkomunikasi dengan lawan jenis. Orang
ini masih mementingkan dirinya sendiri. Ini merupakan kesalahan karena tidak
dapat mengelola hati nuraninya. Firman Allah dalam surat Shad ayat 26:
“Hai Daud,
sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka
berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu
mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah.
Sesungguhnya orang-orang yang sesat darin jalan Allah akan mendapat azab yang
berat, karena mereka melupakan hari perhitungan.”
Cintailah dengan sewajarnya. Kita tidak boleh mencintai secara berlebihan. Karena cinta berlebihan dapat memunculkan harapan kosong. Rasulullah SAW bersabda:
Cintailah dengan sewajarnya. Kita tidak boleh mencintai secara berlebihan. Karena cinta berlebihan dapat memunculkan harapan kosong. Rasulullah SAW bersabda:
“Rosulullah Saw, bersabda,
Cintailah kekasihmu sewajarnya saja karena bias saja suatu saat nati ia akan
menjadi orang yang kamu benci. Bencilah sewajarnya karena bias saja suatu saat
nanti ia akan menjadi kekasihmu. (HR. Al-Tirmidzi).”
Sebelum mencintai orang lain, setiap orang mencintai
diri sendiri terlebih dahulu. Cinta diri sendiri berlawanan dengan mementingkan
diri sendiri. Orang yang mementingkan diri sendiri dan mengabaikan orang lain
menunjukkan ia tidak cinta diri. Dari Abu Hamzah
Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, pembantu Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Salah seorang di antara kalian
tidaklah beriman (dengan iman sempurna) sampai ia mencintai saudaranya
sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Mencintai orang lain dilakukan dengan
cara berbagi atau menyenangkan orang lain tanpa mengharapkan balasan. Masalah
yang sering terjadi adalah memberikan sesuatu dengan syarat.
Misalkan,
seseorang akan diberikan hadiah jika menjalankan tugas tertentu. Orang yang
memberikan hadiah tidak menunjukkan rasa cinta karena masih memberikan syarat.
Agar dapat mencintai diri sendiri, seseorang dapat
mengenal diri sendiri. Menurut Imam Ghazali, setiap orang harus mengerti
eksistensi dirinya di dunia. Dari sana akan muncul mana yang bersifat hakiki
untuk kita mana yang tidak. Salah satu cara mengenali diri sendiri adalah tidak
menilai orang lain. Selain itu, bentuk cinta diri yang lain adalah mensyukuri
segala kelebihan dan kekurangan dalam dirinya. Firman Allah dalam Al-Qur’an
surat Ibrahim: 34 :
“Dan Dia telah memberimu (keperluanmu) dari segala
apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah,
tidaklah dapat kamu menghitungnya. Sesungguhnya manusia itu sangat lalim dan
banyak mengingkari (nikmat Allah).”
Cinta adalah sebuah perasaan yang diberikan kepada
setiap orang. Akan tetapi, banyak orang yang salah memahami hakikat cinta. Hal
ini karena mereka dipengaruhi oleh hawa nafsu dan hal ini dibenarkan banyak
orang karena sudah menjadi kebiasaan. Cintai yang baik adalah berbagi kepada
sesama tanpa mengharapkan imbalan. Jadilah orang yang mencintai orang lain
sebagaimana mencintai diri sendiri.