Minggu, 27 Januari 2019

Sang Kufur Nikmat dan Sang Penerawang

Di era modern ini, hiduplah seorang Penerawang yang sangat mahsyur di suatu negeri. Hingga suatu hari, Ia kedatangan seorang pemuda yang sangat merisaukan kehidupannya

Pemuda : Wahai penerawang. Umur saya hampir 30 tahun namun saya belum kuliah dan belum juga mendapat jodoh. Tolong berikan saya saran agar saya dapat kuliah dan mempunyai jodoh yang cocok untuk saya.

Kemudian Sang Penerawang itu melihat ke dalam Pemuda itu. Sang Penerawang kaget sekali dengan penglihatannya.

Penerawang : Oh pemuda. Mengapa kamu datang kepada saya? Seharusnya kamu tidak datang kemari

Pemuda itu kaget. Pemuda pun bertanya kepada Sang Penerawang. Awalnya Sang Penerawang enggan memberi tahu. Akhirnya hatinya luluh untuk bercerita.

Penerawang : Mengapa permintaanmu aneh sekali? Aku tidak enak menceritakan ini tapi karena kamu terus meminta, baiklah. Aku menceritkannya agar kau mendapat hikmah. Setelah ini aku harap kau sendiri yang melihatnya.

Penerawang : Kamu memang ditakdirkan tidak kuliah. Bukan berati kamu bodoh. Namun ada hal lain. Kau tahu, dirimu sangat mudah dipengaruhi orang lain. Sewaktu kamu masih sekolah, kamu nyaris mengikuti kelompok orang-orang yang tidak baik. Kamu tidak menyadarinya. Jika kamu kuliah, akan banyak teman-temanmu yang mengajakmu kembali ke lembah hitam itu lagi karena sebelumnya kamu pernah diajak. Kamu tidak akan bertahan lama dalam kuliahmu karena kamu sibuk mengurusi hal-hal yang gelap. Sebagai gantinya, kamu diberi keterampilan semenjak sekolah sehingga saat lulus sekolah kamu langsung bekerja di perusahaan terbesar di negeri ini. Lihatlah, betapa banyak orang yang melamar ke perusahaan kamu bahkan ada lulusan sarjana juga. Hanya saja kamu tidak menyadarinya.

Pemuda : Engkau benar Sang Penerawang, dulu saya pernah nyaris masuk aliran sesat. Namun tidak jadi karena pada saat itu tiba-tiba mendapat penyakit berbahaya dan cukup lama saat itu.

Penerawang : Masalah jodoh, kau tahu, jodohmu adalah seseorang yang sangat bijaksana. Gadis ini sangat jarang ditemukan di zaman sekarang. Dialah yang akan memberikan petunjuk untuk lingkungannya yang tidak mau berdamai. Dialah yang akan menasehatimu dengan kelembutannya. Saat ini dia sedang ditempa agar dia terus memperbaiki diri. Saat dirinya sudah siap, dia akan datang kepadamu secara alamiah. Atau mungkin kamulah yang akan mendatanginya secara alamiah. Doakan saja dia agar kamu segera bertemu dengannya.

Pemuda : Kalau boleh tahu, ciri-ciri jodoh saya seperti apa?

Penerawang : Hatimu yang tahu. Kamu akan tau sendiri jodohmu yang mana saat kamu tidak sibuk memikirkannya.

Penerawang : Saya banyak bertemu dengan orang sepertimu. Banyak orang datang kepadaku meminta ini itu namun sesungguhnya itulah yang terbaik untuknya. Hanya saja dia tidak pernah melihat jauh ke dalam dirinya. Hanya sibuk menggerutu mengapa hidupnya seperti itu. Kamu boleh bersedih dengan semua takdirmu, tapi cukuplah sebagai reaksi sementara saja. Setelah itu kosongi semua pikiran yang jelek dan noda di dalam hatimu. Nantinya dengan kekuatanmu kau dapat memanggil jodoh dan rezekimu. Aku sangat iri padamu karena hidupmu selalu dilindungi oleh Sang Pencipta. Sekarang kau boleh pergi dan jangan lupa berterima kasih kepada Penciptamu.

Setelah itu Pemuda itu pulang kemudian dia menjadi pribadi yang sangat menikmati kehidupannya.