Minggu, 07 November 2010

Kisah Antara Nenek dan Anaknya

Sewaktu sahur bulan puasa kemarin nenekku berteriak di kamarnya. Kemudian kami pergi ke kamarnya. Ternyata nenekku bangun dari mimpinya….

“Budi….Budi…..”

“Budi? Budi kan ada di Surabaya.” Jawab ibuku.

“Nggak! Tadi dia ada disini?” Kata nenekku.

“Dimana, nek? Prasaan nggak ada deh!” Aku bingung.

“Tadi dia ada disini!” Nenekku aneh.

“Nenek mau nyari di Budi dulu….pasti dia ada di skitar sini.” Nekad nenekku.

“Nenek, jangan! Nenek tidak bisa jalan lagi.” Pinta ayahku.

“Mungkin tadi itu mimpi, nek. Skarang mending tidur lagi aja. Nenek kan nggak bisa puasa lagi.” Ayahku melanjutkan.

Kemudian nenekku tidur dengan pulas dan kami kembali melanjutkan sahurnya.

Siang harinya….

Tiba-tiba aku mendengar suara nenekku lagi…….

“Budi….budi sini! Nenek rindu.”

“Nek, Om Budi di Surabaya. Jauh nek jauh!!!!!!!” Aku makin bingung.

Tiba-tiba adekku lewat kamar nenekku.

“Budi!!!!!! Sini Budi!!!!!!!!” Nenekku berteriak.

Tiba-tiba aku merasakan antara nenek dan adekku. Kemudian aku mengajak adekku ke kamar nenek lagi dan…..

“Budi…… sini, kemarilah nenek rindu!”

Kemudian adekku kabur ke belakang rumah. Aku tertawa melihatnya. Sekarang aku mengerti : nenek mengira adekku adalah Budi, anaknya nenekku dan adekknya ibuku. Aku bingung antara umur Om Budi dengan Adekku. Jaraknya hampir 35 tahun!!!! Tapi, kenapa bisa nenekku aneh seperti itu? Kemudian aku membuka foto album ibuku waktu sd. Ternyata wajah Om Budi waktu sd mirip dengan wajah adekku. Pantesan……

Aku makin bingung! Nenekku tidak pernah lagi bertemu dengan Om Budi sejak 6 bulan yang lalu, padahal Om Budi selalu telpon dengan nenekku tiap minggu, bahkan Om Budi selalu menangis karena rindunya. Kok bisa ya???????

Kemudian aku menelpon orang tuaku yg sedang “time break” kerja. Ortuku bilang : bilang aja ke nenek Om Budi itu di Surabaya, bukan di Depok!!! Walaupun aku sudah berulang kali mengatakannya tetap saja nenekku masih aneh. Aku baru ingat minggu ini Om Budi belum pernah nelpon lagi.

Sudah 2 bulan nenekku seperti ini. Om Budi makin jarang nelpon nenekku. Kami pun makin bingung. Suatu hari ibuku berkata bahwa nanti Om Budi datang ke rumah nanti sore. Aku mengucap Alhamdulillah dlm hati. Sewaktu Om Budi sampai Om Budi langsung memeluk nenekku erat-erat. Seperti itulah kisah antara nenek dan anaknya. Dalam hati aku berkata “Ntar klo Om balik ke Surabaya nenek masih aneh gak ya?”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar