Jumat, 17 Desember 2010

Harut dan Marut

(#qãèt7¨?$#ur $tB (#qè=÷Gs? ßûüÏÜ»u¤±9$# 4n?tã Å7ù=ãB z`»yJøn=ß ( $tBur txÿŸ2 ß`»yJøn=ß £`Å3»s9ur šúüÏÜ»u¤±9$# (#rãxÿx. tbqßJÏk=yèム}¨$¨Y9$# tósÅb¡9$# !$tBur tAÌRé& n?tã Èû÷üx6n=yJø9$# Ÿ@Î/$t6Î/ |Nr㍻yd šVr㍻tBur 4 $tBur Èb$yJÏk=yèムô`ÏB >tnr& 4Ó®Lym Iwqà)tƒ $yJ¯RÎ) ß`øtwU ×poY÷GÏù Ÿxsù öàÿõ3s? ( tbqßJ¯=yètGuŠsù $yJßg÷YÏB $tB šcqè%Ìhxÿム¾ÏmÎ/ tû÷üt/ ÏäöyJø9$# ¾ÏmÅ_÷ryur 4 $tBur Nèd tûïÍh!$ŸÒÎ/ ¾ÏmÎ/ ô`ÏB >ymr& žwÎ) ÈbøŒÎ*Î/ «!$# 4 tbqçH©>yètGtƒur $tB öNèdàÒtƒ Ÿwur öNßgãèxÿZtƒ 4 ôs)s9ur (#qßJÎ=tã Ç`yJs9 çm1uŽtIô©$# $tB ¼çms9 Îû ÍotÅzFy$# ïÆÏB 9,»n=yz 4 š[ø©Î6s9ur $tB (#÷rtx© ÿ¾ÏmÎ/ öNßg|¡àÿRr& 4 öqs9 (#qçR$Ÿ2 šcqßJn=ôètƒ ÇÊÉËÈ

Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (Tidak mengerjakan sihir), Hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir). mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya kami Hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir". Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya. dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, Sesungguhnya mereka Telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (Kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka Mengetahui.(QS. Al-Baqoroh:102)

Konon, di Babilonia saat itu sedang ramai praktik ilmu sihir di tengah kalangan para pemimpin Yahudi. Ilmu sihir merupakan ilmu yang tidak diridhai oleh Allah karena termasuk perbuatan menyekutukan Allah. Itulah sebabnya, Allah menurunkan dua malaikat bernama Harut dan Marut.

Kedua malaikat itu diturunkan tepat di Kerajaan Babilonia yang terletak tepat di antara 2 sungai (Tigris dan Efrat). Harut dan Marut diturunkan sebagai ujian bagi umat manusia. Mereka tidak mengajarkan sesuatu kepada seorang pun sebelum mengatakan “Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir.” Maksud yang terkandung dalam kalimat itu adalah bahwa mereka tidak mengajar sihir sebelum memberikan nasihat bahwa sihir merupakan ujian sekaligus cobaan dari Allah SWT. Oleh karena itu, jika sihir digunakan untuk mencelakakan orang dan membuat orang yang menggunakan sihir menjadi kafir serta sesat maka ia tak akan selamat . Tapi, barangsiapa yang mempelajari sihir untuk mencegah bahaya dari dampak buruknya bagi umat maka ia telah selamat.

Kedua malaikat tersebut mengajar sihir kepada manusia dengan tujuan agar manusia dapat membedakan antara sihir dan mukjizat., dan supaya mengetahui bahwa tujang sihir yang mengaku sebagai nabi, pada hakikatnya adalah para pendosa. Harut dan Marut meyakinkan kepada penduduk Babilonia bahwa tidak ada keuntungan di dunia dan di akhirat jika mereka menukar dirinya dengan sihir.





dikutip dari : Buku Pintar Al-Quran Untuk Anak

Sabtu, 20 November 2010

Turbin Nasihat Ibu

Segera kupeluk ibu. Air mataku menetes. Aku seperti ingin menghentikan waktu. Aku ingin berlama-lama merasakan pelukan sayap- sayap malaikat dari hati ibu. Mungkin, bisa jadi, inilah pelukan terakhir ibu. Saat terakhir di mana aku bisa melihat wajah ibu yang tulus dan tenang. Aku berharap, anaknya yang suka tak keruan ini, akan selalu dipeluk oleh doa-doa beliau yang mustajab. Iya, aku selalu membutuhkan nasihat ibu.

“Izinkan aku berangkat, Bu.” Pamitku.

“Usap air matamu, Nak!! Tegakkan dadamu!” Kulepas pelukanku.

Kutatap kedua mata beliau…. Jenih. Sangat jernih sorot mata itu.

Kulihat pancaran sinar yang benderang di dalamnya!

Dan, saat jemari lentik ibu mengusap air mataku yang tak bisa berhenti, aku tiba-tiba seperti dialiri aliran listrik yang membuat cahaya kembali menyala dalam semangat dan kekuatanku. Iya, meski aku yakin di dalam hati ibu juga deras air matanya mengucur, namun sama sekali tidak melihat ibu bersedih. Aku hanya melihat sebuah optimism dan tekad yang menggelora.

Hati ibu adalah selimut yang selalu mampu menghangatkanku. Hati ibu adalah pohon rindang yang selalu meneduhku. Hati ibu adalah sekolah, tempatku pertama kali mengenal kasih-sayang. Hati ibu adalah ruangan penyimpanan nasihat yang bijaksana. Hati ibu adalah pembangkit yang selalu member semangat ketika aku sedang lemah.

“Dengar ibu, Nak….” Pesan ibu lagi. “Kalau kamu yakin berada di atas jalan yang benar, hadapi dengan bashirah-mu dan mintalah pertolongan Allah! Bersabarlah menghadapinya karena Allah akan selalu bersamamu. Hadapi, Nak! Hadapi! Ibu tidak ingin kamu menjadi lemah hanya karena merasa tidak sanggup menghadapi semua yang sepantasnya kamu bisa hadapi!”

Sungguh, nasihat ibu seperti mesin jet yang bisa menggerakkan pesawat dengan kecepatan yang melesat. Hatiku kembali bersemangat.

“Jadilah penglihat dan pendengar yang baik, Nak. Karena, dengan itu kamu bisa mencapai telinga Allah. Insya Allah, setelah kamu bisa menjadi penglihat dan pendengar yang baik, hatimu akan mudah mendengar kebenaran, lalu mudah menyimpannya. Allah akan menjadikanmu sebagai lemari penyimpanan kebijakan-Nya. Berusahalah untuk menjadi lemari itu, Nak. Berusahalah! Dan satu hal yang kamu harus ingat, Nak! Jangan pernah berharap kamu bisa memiliki lisan yang baik, kalau kamu tidak mampu menjadi pendengar dan penglihat yang baik. Jangan berharap akan keluar mutiara dari hatimu kalau tidak bisa menjadi lemari itu. Percayalah ibu, Nak! Apa yang kamu hadapi hari ini, besok, dan seterusnya disana, sebenarnya Allah sedang menyekolahkanmu supaya hatimu selalu bisa menampung dan menyimpan kebijakan-Nya. Raihlah, Nak! Dan, ibu berharap kelak kalau kamu sudah bisa menjadi lemari itu, kamu akan selalu membukanya untuk orang lain, supaya siapa pun bisa mendengar kebijakan Allah yang tersimpan di dadamu itu!”

Sungguh, setiap kata yang ibu ucapkan seperti reaktor yang membuatku tergerak. Dan, aku menjadi semakin yakin, sejak langkah kaki pertama ketika meninggalkan rumah untuk menyelesaikan sisa persoalan yang belum tuntas aku selesaikan dan sudah menanti di sana, di sebuah pulau yang pernah aku singgahi, pulang, dan aku akan kembali lagi ke sana dengan perspektif yang berbeda, bersama keberanian yang lebih menggelora lagi. Bismillaah!

Minggu, 07 November 2010

Kisah Antara Nenek dan Anaknya

Sewaktu sahur bulan puasa kemarin nenekku berteriak di kamarnya. Kemudian kami pergi ke kamarnya. Ternyata nenekku bangun dari mimpinya….

“Budi….Budi…..”

“Budi? Budi kan ada di Surabaya.” Jawab ibuku.

“Nggak! Tadi dia ada disini?” Kata nenekku.

“Dimana, nek? Prasaan nggak ada deh!” Aku bingung.

“Tadi dia ada disini!” Nenekku aneh.

“Nenek mau nyari di Budi dulu….pasti dia ada di skitar sini.” Nekad nenekku.

“Nenek, jangan! Nenek tidak bisa jalan lagi.” Pinta ayahku.

“Mungkin tadi itu mimpi, nek. Skarang mending tidur lagi aja. Nenek kan nggak bisa puasa lagi.” Ayahku melanjutkan.

Kemudian nenekku tidur dengan pulas dan kami kembali melanjutkan sahurnya.

Siang harinya….

Tiba-tiba aku mendengar suara nenekku lagi…….

“Budi….budi sini! Nenek rindu.”

“Nek, Om Budi di Surabaya. Jauh nek jauh!!!!!!!” Aku makin bingung.

Tiba-tiba adekku lewat kamar nenekku.

“Budi!!!!!! Sini Budi!!!!!!!!” Nenekku berteriak.

Tiba-tiba aku merasakan antara nenek dan adekku. Kemudian aku mengajak adekku ke kamar nenek lagi dan…..

“Budi…… sini, kemarilah nenek rindu!”

Kemudian adekku kabur ke belakang rumah. Aku tertawa melihatnya. Sekarang aku mengerti : nenek mengira adekku adalah Budi, anaknya nenekku dan adekknya ibuku. Aku bingung antara umur Om Budi dengan Adekku. Jaraknya hampir 35 tahun!!!! Tapi, kenapa bisa nenekku aneh seperti itu? Kemudian aku membuka foto album ibuku waktu sd. Ternyata wajah Om Budi waktu sd mirip dengan wajah adekku. Pantesan……

Aku makin bingung! Nenekku tidak pernah lagi bertemu dengan Om Budi sejak 6 bulan yang lalu, padahal Om Budi selalu telpon dengan nenekku tiap minggu, bahkan Om Budi selalu menangis karena rindunya. Kok bisa ya???????

Kemudian aku menelpon orang tuaku yg sedang “time break” kerja. Ortuku bilang : bilang aja ke nenek Om Budi itu di Surabaya, bukan di Depok!!! Walaupun aku sudah berulang kali mengatakannya tetap saja nenekku masih aneh. Aku baru ingat minggu ini Om Budi belum pernah nelpon lagi.

Sudah 2 bulan nenekku seperti ini. Om Budi makin jarang nelpon nenekku. Kami pun makin bingung. Suatu hari ibuku berkata bahwa nanti Om Budi datang ke rumah nanti sore. Aku mengucap Alhamdulillah dlm hati. Sewaktu Om Budi sampai Om Budi langsung memeluk nenekku erat-erat. Seperti itulah kisah antara nenek dan anaknya. Dalam hati aku berkata “Ntar klo Om balik ke Surabaya nenek masih aneh gak ya?”

Sabtu, 23 Oktober 2010

Motivasi yang Kuat

Ada seorang anak muda pergi menemui seorang bijak untuk menanyakan apa rahasia kesuksesan. Orang itu menjawab dengan tenang, “Itu adalah motivasi.”

“Dari mana datangnya motivasi itu?” Tanya anak muda itu.

Orang bijak menjawab, “Dari hasratmu yang menyala-nyala.”

Anak muda itu bertanya lagi, “bagaimana caranya agar aku memiliki hasrat yang menyala-nyala?”

Mendapat pertanyaan seperti itu, orang bijak itu mengambil sebuah bejana berisi air, lalu dia bertanya kepada pemuda itu, “Apakah kamu yakin, kamu ingin tahu dari mana datangnya hasrat yang menyala-nyala?”

“Tentu.” Jawab anak muda itu dengan penuh minat.

Syahdan, maka orang bijak itu meminta sang pemuda mendekati air dalam bejana itu dan memandanginya. Tiba-tiba, dengan kedua tangannya, orang bijak itu menekan si pemuda dan memasukkannya ke dalam bejana. Selama beberapa detik pemuda itu tidak bergerak, kemudian perlahan-lahan dia mulai mengeluarkan kepalanya dari dalam air. Tapi, ketika dia mulai merasa tidak bernapas, dia mencoba melawan dengan keras, sehingga dia berhasil menyelamatkan dirinya dan mengeluarkan kepalanya dari dalam air. Selanjutnya dia menatap orang bijak itu dengan marah. “Apa yang telah tuan lakukan ini?” katanya.

Orang bijak itu menjawab, “Pada detik-detik pertama, kamu ingin menyelamatkan dirimu, tetapi motivasi kamu lemah, sehingga kamu tidak berhasil. Setelah itu, motivasi kamu bertambah sehingga kamu mampu menyelamatkan dirimu, yaitu ketika kamu telah memiliki hasrat yang menyala-nyala untuk menyelamatkan dirimu.”

Kemudian orang bijak itu menambahkan pula, “Kalau kamu mempunyai hasrat yang menyala-nyala untuk sukses, maka tidak ada seseorang pun yang bisa menghentikan kamu.”


Mafatihun-Najah al-'Asyrah, karya Dr. Ibrahim al-Faqi

Rabu, 06 Oktober 2010

Menghindari rasa takut


Menurut para ahli psikologi, rasa takut adalah perasaan negatif yang timbul akibat teridentifikasinya sebuah stimulus (misalnya bahaya). Rasa takut ini seringkali diikuti dengan adanya perubahan fisiologis, kognitif, dan tingkah laku (Kleinknecht, 1986). J. Gerald Suarez dalam artikelnya Managing Fear in the Workplace mengakui bahwa rasa takut tidak bisa dihindari, tapi bisa dikelola sehingga tidak memberikan dampak yang destruktif bagi orang yang memiliki rasa takut tersebut,

“rasa gugup atau takut adalah naturals calls, sama halnya seperti rasa lapar, rasa haus maupun rasa ngantuk, tidak ada obat untuk natural calls. Seperti halnya natural calls yang lain, rasa gugup juga adalah sesuatu yang normal selama kita bisa me-manage¬ dengan baik, karena rasa gugup atau takut itu sebenarnya penting untuk modal mawas diri”

**Rasa takut akan membuat kita tidak bisa beranjak kemana-mana, takut meyakinkan kita tidak akan pernah bisa menggapai mimpi, membuat kita berdiam.

**Rasa takut akan membelenggu kemampuan mengembangkan diri dan membatasi apa yang ingin kita coba, intinya rasa takut membuat kehidupan kita semakin sempit.

***sebaliknya keberanian muncul bukan karena ketiadaan rasa takut, keberanian timbul karena adanya kemampuan mengelola rasa takut.
Hampir setiap orang merasakan hal yang sama ketika gugup atau takut, nafas dan detak jantung menjadi tidak teratur, pada saat itu anda harus bisa mengendalikan rasa gugup atau takut anda, karena hanya andalah yang mampu membantu diri anda sendiri, maka ketika rasa gugup atau takut itu datang, keluarkanlah. caranya dengan mengatur napas anda, karena itu ambillah nafas berkali-kali dengan tenang, maka gugup akan bisa kita kendalikan Selain itu anda juga bisa mengatasi rasa takut atau gugup dengan mengenali jenis-jenis rasa takut yang anda rasakan.

***Beberapa langkah lain yang dapat dilakukan untuk menghilangkan rasa takut :


1. Berhubungan dengan orang
Semua rasa takut, bagaimanapun besar atau kecil akan buruk ketika kita menghadapinya sendiri. Cari teman baik untuk berbagi ketakutan dengannya.Kita cenderung bertahan mengakui rasa takut karena kita khawatir orang lain mengecilkan kita. Cari seseorang yang anda percaya dan bagilah apa yang menggagu anda. Mereka akan mampu membantu anda melihat apa yang anda takutkan dan mendorong mengambil langkah untuk menghadapinya.


2. Belajar teknik relaksasi
Takut dapat berakibat pada masalah kesehatan secara serius. Jika rasa takut sudah mulai berpengaruh pada kesehatan, pelajari beberapa teknik relaksasi yang dapat membantu anda siap menghadapi tantangan di depan.

3. Kembangkan kehidupan spiritual
Keyakinan pada Tuhan secara konsisten dalam setiap kesempatan adalah suatu yang baik. Ini akan memberikan kita selalu rasa aman dan nyaman dan yang lebih penting memberikan kita alasan untuk berharap.kepercayaan adalah kunci utama percayalah bahwa setan itu ada tapi tuhan kita lebih berkuasa pada amua yang ada di alam ini

4. Hadapi rasa takut tersebut
Langkah terakhir sebenarnya adalah menghadapi rasa takut itu sendiri, penting dicatat bahwa beberapa rasa takut itu sehat dan beberapa situasi harus dihindari bagi keamanan pribadi anda.Tidak ada penghargaan pahlawan menantang satuasi yang mengancam pribadi. Meskipun ancaman tersebut lebih ke mental dari pada fisik, sebenarnya melakukan sesuatu yang anda khawatir dapat menjadi penangkal terbaik
meskipun mengadapi takut adalah suatu proses.

**Beberapa Langkah Membangun Rasa Percaya Diri

Kepercayaan diri adalah sikap positif seorang individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian positif baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan/situasi yang dihadapinya. Hal ini bukan berarti bahwa individu tersebut mampu dan kompeten melakukan segala sesuatu seorang diri, alias “sakti”. Rasa percaya diri yang tinggi sebenarnya hanya merujuk pada adanya beberapa aspek dari kehidupan individu tersebut dimana ia merasa memiliki kompetensi, yakin, mampu dan percaya bahwa dia bisa – karena didukung oleh pengalaman, potensi aktual, prestasi serta harapan yang realistik terhadap diri sendiri.
Tak dapat dipungkiri kita semua pasti pernah mengalami rasa tak percaya diri sesekali waktu. Adakalanya sulit membangkitkan kembali rasa percaya diri itu sewaktu kita sedang membutuhkan. Sebenarnya ada latihan sederhana yang dapat dipraktekkan untuk mendapatkan rasa percaya diri Anda agar kembali ke jalurnya secepat mungkin saat dibutuhkan. Berikut adalaha beberapa langkah membangun rasa percaya diri

1. Perhatikan Gesture Anda

Mungkin kedengarannya ini tak memiliki hubungan dengan rasa percaya diri yang kita bicarakan ini, tetapi sebenarnya bagaimana sikap duduk atau berdiri Anda, mengirimkan pesan tertentu pada orang-orang yang ada di sekekliling Anda. Jika pesan tersebut memancarkan rasa percaya diri, Anda akan mendapatkan tanggapan positif dari orang lain dan tentu saja ini akan memperbesar rasa percaya diri Anda sendiri. Jadi mulai perhatikan sikap duduk dan berdiri untuk menunjukan Anda memiliki rasa percaya diri.

2. Bergaul Dengan Orang Yang Memiliki Rasa Percaya Diri Dan Berpikiran Positif

Lingkungan membawa pengaruh besar pada seseorang. Jika Anda terus menerus berbaur dengan orang yang memiliki rasa rendah diri, pengeluh dan pesimis, seberapa besarpun percaya diri yang Anda miliki, perlahan tapi pasti akan pudar dan terseret mengikuti lingkungan Anda. Sebaliknya, jika Anda dikelilingi orang-orang yang penuh kebahagiaan dan percaya diri, makan akan tercipta pula atmosfir positif yang membawa keuntungan bagi diri Anda.

3. Ingat Kembali Saat Anda Merasa Percaya Diri


Percaya diri adalah sebuah perasaan, dan jika Anda pernah merasakannya sekali, tak mustahil untuk merasakannya lagi. Mengingat kembali pada saat dimana Anda merasa percaya diri dan terkontrol akan membuat Anda mengalami lagi perasaan itu dan membantu meletakan kerangka rasa percaya diri itu dalam pikiran.

4. Latihan

Kapanpun Anda ingin merasakan percaya diri kuncinya adalah latihan sesering mungkin. Bahkan Anda dapat membawanya dalam tidur. Dengan kemampuan yang terlatih, Anda tak akan kesulitan menampilkan rasa percaya diri kapanpun itu dibutuhkan.

5. Kenali Diri Sendiri

Pikirkan segala hal tentang apa yang Anda sukai berkenaan dengan diri sendiri dan segala yang Anda tahu dapat Anda lakukan dengan baik. Jika Anda kesulitan melakukan ini, ingat tentang pujian yang Anda peroleh dari orang-orang - Apa yang mereka katakan - Anda melakukannya dengan baik? Sebuah gagasan bagus untuk menuliskan semua ini, hingga Anda bisa melihatnya lagi untuk mengibarkan rasa percaya diri kapanpun Anda membutuhkan inspirasi.

6. Jangan Terlalu Keras Pada Diri Sendiri

Jangan terlalu mengkritik diri sendiri, jadilah sahabat terbaik bagi diri Anda. Namun, saat seorang teman sedang melalui masa sulit, Anda tak akan mau terlibat dalam masalahnya hingga menguras emosi Anda sendiri kan? Tentu saja Anda tak mau. Pebicaraan yang positif dapat berubah jadi senjata terbaik untuk menaikan rasa percaya diri, jadi pastikan Anda menanam kebiasaan ini, jangan biarkan permasalahan orang lain membuat Anda jadi terpuruk.

7. Jangan Takut Mengambil Resiko

Jika Anda seorang pengambil resiko, Anda pasti akan temukan kalau tindakan ini mampu membuahkan rasa percaya diri. Tak ada yang lebih bermanfaat dalam menumbuhkan rasa percaya diri layaknya mendorong diri sendiri keluar dari zona nyaman. Selain itu, tindakan ini juga berfungsi bagus untuk mengurangi rasa takut Anda akan hal-hal yang tak Anda ketahui, plus bisa dari pembangkit rasa percaya diri yang luar biasa.
Lebih dari segalanya, selalu ingatlah bahwa Anda memiliki bakat dan kemampuan. Pastikan Anda selalu melakukan yang terbaik untuk semua itu dan inilah yang akan jadi batu loncatan terbaik untuk membangun rasa percaya diri anda……